Tuesday, December 27, 2016

Memanggil Roh Tua


Memanggil Roh Tua

Sulit mengingkari kalau di zaman ini hadir banyak kegelapan. Di satu sisi memang sangat menakutkan, tapi di lain sisi ia mengundang roh-roh tua untuk segera berbagi cahaya. Untuk itu, mesti ada yang berani memberi tanda-tanda serta pedoman bertindak agar para roh tua yang sudah terlahir punya nyali untuk berbagi cahaya.

Tanda-Tanda

1. Sebagai anak kecil, Anda merasa tidak nyaman. Ada perasaan mau cepat-cepat menjadi dewasa. Pada saat yang sama, Anda jarang tertarik untuk bergaul dengan teman-teman yang seumur. Sementara kebanyakan anak-anak takut dengan kesendirian, Anda merasa nyaman dalam kesendirian.

2. Di masa kecil Anda sering mimpi terbang. Ia tanda kalau Anda adalah mahluk langit yang turun ke bumi. Terkadang mimpi telanjang sebagai pengingat agar Anda selalu memiliki pikiran yang telanjang (baca: bebas dari penghakiman dan permusuhan).

3. Sebagai remaja, Anda lebih tertarik untuk melihat hal-hal yang sama diantara orang-orang, bukannya hal-hal yang berbeda. Saat berinteraksi dengan orang lain, dengan mudah Anda bisa melihat sudut pandang orang lain.

4. Tatkala belajar spiritual, Anda merasa sangat mudah. Jauh lebih mudah dibandingkan dengan menghafalkan pelajaran-pelajaran di sekolah. Dan salah satu pelajaran di sekolah dasar yang sangat menarik minat Anda adalah sejarah.

5. Tanpa perlu belajar ilmu psikologi, Anda mudah mengenali orang-orang yang bisa membahayakan. Tanpa bisa dijelaskan, secara alami Anda akan menjauh dari mereka. Kapan saja ada hal-hal yang membahayakan, tiba-tiba saja di dekat Anda ada orang atau kejadian yang bisa membuat Anda selamat.

6. Kehidupan duniawi lengkap dengan uang dan kekuasaannya, cepat sekali membosankan. Ia digantikan oleh rasa serba berkecukupan. Pada saat yang sama timbul kerinduan untuk melakukan tugas-tugas pelayanan.

7. Pintu spiritual Anda mulai terbuka karena dipanggil oleh peristiwa-peristiwa kemanusiaan yang menyentuh hati seperti bom teroris, kekerasan membawa nama agama, penderitaan manusia di mana-mana.

8. Begitu pintu spiritual terbuka, Anda mulai merasakan hadirnya kebetulan-kebetulan terpola sekaligus penuh dengan makna. Kadang-kadang melihat tulisan di alam, kadang-kadang mendengar suara yang sangat berwibawa dan berkarisma.

9. Setelah cahaya makna mulai terbuka, Anda mulai bisa melihat Cahaya di langit. Dari yang indah sampai dengan yang sangat indah. Cuma, Anda cenderung menyimpannya di dalam hati. Tidak tertarik untuk menceritakannya ke siapa saja.

10. Dibimbing oleh Cahaya dari langit, Anda mulai tertarik dengan praktik spiritual yang mendalam seperti meditasi, yoga, doa, dll. Pada saat yang sama, di sekeliling Anda muncul orang-orang yang tertarik dengan pembicaraan Anda.

11. Di kedalaman doa atau mimpi berkali-kali, pelan perlahan mulai terlihat siapa Guru manusia yang sebaiknya Anda datangi dan layani dengan penuh bakti.

12. Perjumpaan antara Guru suci dalam bentuk manusia dengan Guru suci di alam rahasia memunculkan keyakinan di dalam. Ternyata tempat suci yang sejati ada di dalam diri. Bersamaan dengan itu, kekuatan-kekuatan penjaga di alam ini mulai memperlihatkan dirinya.

13. Begitu Anda tumbuh dewasa dan bercahaya, Guru rahasia akan memperlihatkan wajahnya dalam wujud yang sangat mengagumkan sekaligus sangat menakutkan. Ia tanda kalau Anda sudah memasuki tingkat Advaita (melampaui semua dualitas seperti buruk-baik, salah-benar, kotor-suci).

Tugas Berikutnya

Setiap sahabat yang mengalami sekurang-kurangnya empat tanda di atas, sebaiknya cepat belajar spiritualitas mendalam. Terutama dengan menjumpai empat jenis Guru yakni Guru hidup, Guru buku suci, Guru simbolik, Guru rahasia. Lebih-lebih yang mengalami delapan tanda ke atas. Jika panggilannya tidak diikuti, seseorang akan terus dikejar bahaya. Termasuk bisa wafat di usia muda.

Jika ada banyak halangan, setidak-tidaknya cepat melakukan tugas pelayanan. Sebagai pedoman, di zaman kita pernah lahir roh-roh tua yang sangat bercahaya lengkap dengan intisari ajarannya:

Roh Tua                       Intisari ajarannya

Nelson Mandela         Memaafkan
Bunda Teresa             Pelayanan
Mahatma Gandhi       Ketulusan
YM Dalai Lama           Belas kasih (compassion)

Dirangkum menjadi satu, jika Anda punya halangan atau luka jiwa, sembuhkan diri dengan cara memaafkan. Kemudian cepat lakukan tugas pelayanan setulus-tulusnya. Yang bisa menulis silahkan menulis, yang bisa melukis silahkan melukis, yang suka mengajar silahkan mengajar. Apa pun wajah pelayanannya, ingat untuk melakukannya dengan penuh belas kasih (banyak menolong kurangi menyakiti).

Author: Gede Prama

No comments:

Post a Comment