Sunday, September 8, 2013

Catatan Perjalanan: Bangkok & Phuket yang Eksotis (Part 1)



Minggu lalu, kami sekeluarga melakukan perjalanan liburan ke Bangkok dan Phuket. Perjalanan yang begitu menarik dan menantang karena membawa serta dua anak yang masih kecil-kecil yaitu Nanda (3.5) dan Keenan (1.5), tentunya bukan perjalanan yang bisa dibilang santai.. haha. Berikut saya sharing pengalaman-pengalaman selama disana, semoga dapat bermanfaat sebagai petunjuk untuk teman-teman yang pertama kali merencanakan perjalanan ke Bangkok ataupun ke Phuket :)




Day 1 : Soekarno Hatta Terminal 3

Jam 12 siang,  berangkat ke Airport menggunakan taxi dengan membawa 2 koper dan 1 stroller. 1 koper di isi penuh dengan baju, dan koper kedua di isi banyak susu, obat2an dan pampers, dengan harapan saat balik, koper tersebut sudah kosong dan dapat di isi dengan oleh-oleh. Tidak lupa semua print-printan Receipt Hotel, Peta Bangkok dan Phuket yang tercantum tulisan Bahasa Thai di dalamnya. Ini sangat penting diperhatikan, karena masih banyak masyarakat Thailand yang tidak bisa membaca alphabet dan hanya mengerti tulisan Bahasa Thai. Sesampainya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, kami segera check in di counter Air Asia. Maklum, sebagai budget traveller tiket murah adalah syarat utama untuk memutuskan airline mana yang akan dipilih.



Tiket Air Asia ini sudah  dibook jauh sebelumnya sekitar 6 - 7 bulan sebelum, sehingga mendapat harga promo yang lebih murah dari biasanya. Saat berada di atas pesawat, mereka memberikan layanan penjualan makanan, yang ternyata Nasi Lemak nya sangatlah enak. Worth trying apabila anda sedang terbang menggunakan Air Asia. Jam 8 Malam, pesawat mendarat di Don Mueang Airport Bangkok. Saat disana ada seorang bapak yang baik hati, yang sedari tadi dipesawat memperhatikan anak-anak yang rewel karena tidak betah di pesawat. Saat antri bagasi, dia menanyakan apakah nanti ada yang menjemput atau naik taxi, karena apabila naik taxi, jangan booking yang di dalam airport karena pasti akan dipatok harga mahal. Coba tengok keluar ada antrian Taxi Meter, disana kita bisa daftar dan antri taxi dengan menggunakan argo yang pantas sampai ke tempat tujuan. Sungguh orang yang baik hati, mau memberitahu kami yang buta pertama kali ke Bangkok. Atau dia kasian mungkin ya, lihat kita yang rempong dan agak udik ini.. haha.



Day 2 : Madam Tussaud Museum, Grand Palace dan Wat Pho

Karena kelelahan kemarin, maka pagi ini semua bangun kesiangan. Jam 8 baru bangun dan kemudian siap-siap breakfast di hotel lalu berangkat ke tempat tujuan yang pertama. Kami menginap di Hope Land Executive Residence. Hotel ini dipilih karena lokasinya yang masih dekat dengan kota dan hanya beberapa meter jaraknya dari Stasiun Sky Train Phra Khanong. Untuk dapat ke Museum Madam Tussaud, menaiki Sky Train adalah pilihan yang tepat. Caranya membeli tiketnya sangat mudah, pertama-tama kita tinggal bertanya kepada petugas tiket. tujuan dan jumlah orang yang pergi, maka dia akan memberikan informasi berapa biayanya. Lalu kita serahkan uang kertas dan akan dikembalikan dengan uang logam 10 baht. Koin2 tersebut lalu kita bawa ke mesin tiket yang telah tersedia. Caranya pilih harga tiket yang dibutuhkan, contoh dari Phra Khanong - Siam Exchange (tempat Madam Tussaud) itu biayanya 42 Baht. Pilih tombol 42, masukkan koin dan keluarlah tiket beserta kembalian sisanya. Dengan tiket tersebut kita bisa menggunakan Sky Train untuk one way atau satu kali perjalanan.

Saat sampai di stasiun Siam Exchange, saya segera bertanya kepada petugas penjaganya lokasi Madam Tussaud yang ternyata sangat dekat dengan Stasiun ini. Saat masuk kita disuguhkan patung Raja dan Ratu Thailand. Belok kesebelah kiri, saya cukup tercengang karena langsung melihat patung Presiden pertama RI yaitu Bapak Soekarno. Perasaan bangga pun timbul karena ternyata, Pak Presiden Soekarno dihargai oleh masyarakat Thailand. Selanjutnya terdapat banyak terdapat patung lilin dari tokoh-tokoh dunia seperti Barack Obama, Dalai Lama, Ratu Elizabeth. Masuk ke ruangan selanjutnya terdapat banyak Artis dan Aktor, para Fisikawan bahkan Olahragawan pun ada disana.



Setelah puas 2 jam berfoto-foto ria di Madam Tussaud, saatnya keluar dan mencari makan siang. Lokasi Museum Madam Tussaud ini sangat lah strategis yaitu di dalam sebuah Mal , sehingga tidak sulit untuk mencari makan siang yang dekat. Food court adalah pilihan yang tepat dengan pertimbangan lebih banyak pilihan makanan untuk anak-anak dan harganya pun lebih murah daripada restoran.

Makan siang selesai, perjalanan dilanjutkan ke Grand Palace. Karena lokasinya yang tidak dilewati oleh sky train, maka diputuskanlah untuk mencari taxi. Sesampainya disana, ternyata hari sudah sore jam 3.30 dan Grand Palace tutup jam 4.30. Akhirnya waktu tersebut digunakan untuk berfoto-foto dari depan saja, karena considering harga tiket masuknya yg cukup mahal 500 Baht per person, rasanya kurang puas kalau cuma 1 jam disana.



Setelah 30 menit menikmati megahnya bangunan-bangunan di Grand Palace, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki ke Wat Pho Temple. Lokasi Wat Pho sangat dekat dengan Grand Palace, hanya 10 menit berjalan kaki. Sebelum masuk, didepan Temple Wat Pho terdapat banyak pedagang asongan yang menjual minuman jus segar, suvenir dan makanan ringan. Dengan harga yg cukup murah, kita dapat menikmati jus delima yg segar. Biaya masuk ke Temple Wat Pho ini pun lebih murah dibandingkan Grand Palace. Setiap orang dikenakan 100 Baht dan anak-anak dibawah 4 thn belum dikenakan biaya. Kotak donasi tersedia disini, untuk pengunjung yang ingin berdonasi.


Saat pulang, gerimis mengundang  pun menyambut dan membuat kami sedikit terburu-buru memilih taksi. Sudah 2 taksi yang ditemui tidak mau memakai argo dikarenakan itu adalah hari jumat dan dipastikan arah ke hotel hope land akan macet. Jadi dari harga awal yg ditawarkan 300 Baht akhirnya mendapatkan kesepakatan 250 Baht. Dan benar sekali, ternyata Jumat sore di kota Bangkok ini tidak jauh berbeda pemandangannya dari Jumat sore di Jakarta.. aka.. Macet Total.. haha. Seandainya saja tadi memilih untuk turun di stasiun dan naik Sky Train.. *duh*.

Day 3: Floating Market Damnern Saduak

Hari ini adalah waktunya berwisata ke salah satu obyek wisata yang harus dikunjungi ketika di Bangkok, Sebuah pasar apung tradisional yang terletak di wilayah pinggiran Bangkok yaitu Damnern Saduak (banyak juga yang menyebutnya Damnun Saduak). Untuk ke pasar apung ini, turnya telah di book lewat internet beberapa hari sebelum keberangkatan. Tur ini mengharuskan pesertanya untuk bangun lebih awal karena jam 6.15 pagi akan dijemput oleh guide. Waktu tempuh yang di butuhkan untuk mencapai Damnern Saduak adalah 2 jam. Disana para peserta bertemu dengan Tour Guide lokal yang akan mendampingi selama di Floating Market. Paket yg dipilih ternyata tidak termasuk naik boat keliling pasar, sehingga untuk ini, ada extra 180 Baht per person yang harus dibayar. Pengalaman yang menarik menaiki sampan sambil berbelanja barang-barang sovenir dan makanan-makanan ringan. Harap di ingat, kalau ingin berbelanja disini harap di tawar sebaik-baiknya. Ada tas khas thailand yang saya taksir, harga awal yang dibuka 950 Baht, ditawar dan di tawar akhirnya dikasi 400 Baht. Udah seneng dong.. dapet kurang setengah harga lebih.. eh ternyata pas ke Chatuchak.. harganya cuma 250 Baht.. haha *Cakar Tembook*.



Kira-kira setengah jam lebih sampan mengantar kami mengelilingi pasar tradisional. Jam 11 semua harus sudah berkumpul di dek boat yang akan mengantar keliling pedesaan tradisional di daerah Damnern Saduak. Kapal yang disediakan sekarang adalah kapal yg menggunakan mesin plus ada atapnya! karena cuaca Bangkok itu ngga beda jauh dari cuaca Jakarta.. aka Panas bgt kalau siang.. haha.


Bisa kita lihat, bahwa penduduk di sekitar Damnern Saduak ini masih sangat tradisionil. Rumah-rumah yang digunakan seperti rumah panggung. Hal ini bertujuan untuk menghindari air masuk ke rumah apabila musim hujan tiba dan air sungainya meluap. Hmm salah satu cara pintar yang mungkin bisa di tiru penduduk Jakarta yang setiap musim hujan rajin kedatangan banjir.. hihi *colek pak jokowi*

Tepat jam 12 siang, perahu sampai di tempat tujuan (pool nya perahu-perahu) dan disana mobil travel pun sudah menunggu untuk mengantar peserta kembali. Untuk peserta tur yang hotelnya berada di pusat kota Bangkok, di drop langsung ke hotel. Karena hotel kami agak jauh dr pusat kota, maka guide hanya mengantar sampai di Stasiun BTS Asoke Sukhumvit. Hal ini sudah diberitahukan sebelumnya oleh pihak tur sehingga kami tidak kecewa. Karena lokasi stasiun yang dekat Mal Siam Paragon, maka ketimbang kembali ke Hotel, lebih baik mencari makan siang terlebih dahulu.


Masuk ke dalam Mal Siam Paragon, Sabtu Siang, Padatnya bukan main. Anak-anak Abg Bangkok yang modis-modis memadati Mal ini. Saya akui, cewek-cewek Bangkok itu lebih modis compare to cewek Jakarta. Pakaian yang mereka pakai pun warnanya lebih beragam dan lebih berani tampil seksi. Bahkan saat di Sky Train pun, banyak yang pakai baju seksi dan tidak ada sama sekali lelaki nakal yang berani colek-colek ataupun suit suit. Jauh sekali lebih "beradab" dibanding Jakarta. Suatu hal yang patut kita contoh.

Day 4: Chatuchak & White River Sun Cruise Dinner

Hari ini adalah hari yang ditunggu - tunggu. Harinya shopping-shopping murah di Chatuchak. Harap diingat untuk teman-teman yang ingin kesini, Chatuchak ini bukanya hanya Sabtu dan Minggu saja. Jadi sebelum planning travelling ke Bangkok, dipastikan jadwal Sabtu or Minggu wajib kesini.. hehe.. karena terbukti untuk urusan suvernir, tas khas Thailand dan baju2.. disini adalah tempatnya yang paling murah ya Ladies. Semua harga bisa ditawar. So make sure you bargain hard.. hehe.

Untuk ke Chatuchak ini, lebih disarankan untuk memilih naik Sky Train. Selain bebas macet, pasar chatuchak ini dekat sekali dengan stasiun BTS Mo Chit. Dengan membayar tiket 42 Baht per orang, kami pun berangkat. Sesampainya disana, banyak sekali penduduk lokal dan turis yang memadati Chatucak. Pastikan anda memakai pakaian yg nyaman dan tas yg besar agar semua barang belanjaan muat disana.. hihi.


Setelah 3 jam lebih berputar- putar chatuchak dan berbelanja, akhirnya anak-anak menyerah juga kecapekan. Alhasil, kami harus memutuskan balik ke hotel karena sudah waktunya krucil-krucil tidur siang. Saat perjalanan balik ke arah stasiun sky train, ada pedagang manisan mangga yang dicampur dengan beras ketan dan santan. Rasanya Maknyuss. Musti di coba deh.
Mohon maaf  ya pemirsa, foto-foto di chatuchaknya ngga banyak dikarenakan fotografer dan modelnya sibuk milih milih belanjaan.. hehe. Btw the cutest thing we bought di chatuchak adalah celana muay thai untuk anak-anak. Sayang bapaknya ngga mau beli sekalian, kan bisa kembar 3 jadinya.. wkwk.
  

Sore harinya, adalah waktu bersiap-siap untuk menuju acara selanjutnya yaitu White River Sun Cruise Dinner. Yaayy! Pengalaman pertama dinner diatas kapal. Tips: Pesanlah tiket cruise ini jauh-jauh sebelumnya melalui internet sehingga dapat harga promosi.

Pukul 7.45 PM kapalnya berangkat dari Rivercity Shopping Complex. Saat masuk kami disuguhkan cocktail buah dan snack yang tersedia di meja. Suasana yang ditampilkan di dalam kapal pun sungguh romantis, sangat cocok untuk couple yang sedang ber honey-moon. Saat kapal berangkat, makanan buffet pun disajikan. Variasi menu mulai dari Thai, Asian dan International menu pun disiapkan. Live music pun terus mendendangkan lagu-lagu klasik yang menambah suasana romantis disaat menikmati makan malam. 


Sesaat setelah makan, panitia menyuguhkan Cabaret Show yang diperankan oleh Lady Boy - Lady Boy yang cantik. Dengan menggunakan kostum panggung mereka pun satu persatu tampil. Walaupun bernyanyinya dengan Lip-sync, tetapi tetap saja menghibur karena bahasa tubuh mereka yang lucu. Teman-teman bisa lihat diatas, foto Ibu mertua dengan salah satu Lady Boy yang tampil. Cantik sekali khaan? hehe.

Setelah full menikmati buffet yang disediakan, kami bergegas naik keatas kapal untuk menikmati pemandangan sungai dan kota Bangkok di malam hari. Sangat indah dan romantis ternyata di deck kapal ini. terdapat beberapa meja dan kursi yang disiapkan untuk couple. Lampu - lampu kota dan temple yang berada di sepanjang sungai ini sungguh menambah eksotisnya Kota Bangkok di malam hari.


Di akhir acara, live music mengiringi para peserta yang ingin berdansa. Saat lagu Gangnam Style di dendangkan, Ananda langsung maju ke depan dan melakukan aksinya. Check it out :)

 


Day 5: Wat Arun Temple, Thao Maha Brahma Temple & MBK

Hari ini adalah harinya belanja oleh-oleh murah dan berwisata ke Wat Arun. Menurut info teman-teman yang pernah ke Bangkok, khusus Kaos Thailand di Wat Arun inilah yang paling murah. Untuk Kaos Thailand berwarna putih, 12 potong dihargai 1000 Baht. Sedangkan untuk kaos-kaos hitam dan berwarna 10 potong dihargai 1000 Baht.  1 Baht = 370 rupiah (Kurs saat ini). Lumayan murah bukan?

Sesampainya disana hari sangat cerah bahkan cenderung panas. Tetapi tidak menyurutkan niat kami untuk foto-foto dan berbelanja.


Temple ini termasuk temple yang sangat tua. Saat masuk ke wilayah temple saya dapat merasakan perasaan sejuk serta takjub atas keindahannya. Sepoi-sepoi angin juga menambah teduhnya tempat ini. Anak-anak tangga yang tinggi dan terjal di temple ini sangat sulit untuk dinaiki. Kita harus berpegangan dan menjaga keseimbangan tubuh untuk dapat mendakinya. Hal ini konon yang menjadi bahasa simbolis para pendiri Temple ini. Bahwa dalam setiap pencapaian spiritual tidak ada jalan yang mudah. Semuanya perlu dedikasi, usaha, disiplin dan kemauan yang kuat.


Malam harinya adalah waktu untuk melanjutkan perburuan shopping ke MBK. Sebuah mal pusat penjualan suvenir dan barang-barang murah di Bangkok. Mungkin bisa dibilang ITC Mangga Dua-nya Bangkok lah. Sebelum menuju kesana, perhentian pertama yang dilakukan adalah di Stasiun BTS Chit Long. Dekat stasiun ini terdapat sebuah kuil yang terkenal yaitu Thao Maha Brahma. Kuil ini dibangun tepatnya tanggal 9 Novermber 1956.


Selanjutnya, kami kembali ke stasiun BTS Chit Long untuk naik Sky Train dan turun di BTS Siam Exchange lalu pindah kereta yang mengarah ke BTS National Stadium. Keluar dari BTS National Stadium ini kita langsung dapat menemukan Mal MBK yang posisinya berdampingan dengan stasiun. Sungguh transportasi umum yang nyaman dan praktis. Seandainya saja di Jakarta segera dibangun Monorel.. *menghayal*

Saat masuk dan cuci mata di MBK ini, ternyata saya menemukan banyak sekali barang yang ditawarkan disini adalah barang-barang yang sama yang dijual di chatuchak, dengan harga yang lebih mahal tentunya. Saya agak kecewa juga sih, hanya membeli 1 celana kain thailand di chatuchak, saat ingin beli di MBK beda harganya sampai 50 Baht. So Ladies, make sure next time you go to Chatuchak, gunakan baik2 waktunya ya.. hehe.

Sekian dulu dari Part 1 ini.. besok saya akan sharing lagi perjalanan di Phuket dalam Catatan Perjalanan: Bangkok & Phuket yang Eksotis (Part 2)..

5 comments:

  1. hai mba Satwika, salam kenal :)
    seneng deh ketemu blog ini. pas banget tempat2 yg dikunjungi sama dgn inceranku juga hihi.
    mba mau tanya boleh ya.. booking tour damnern saduak sama dinner cruise-nya lewat mana? terus ratenya brp? TIA :)

    ReplyDelete
  2. Hi Gita,
    Trima kasih sdh menyempatkan membaca blog saya.
    Untuk cruise.. waktu itu saya book via:
    http://www.bangkok.com/dinner---shows-tours/white-orchid-river-dinner-cruise.htm

    Untuk yang ke Damnern Saduak saya book via:
    http://www.asia-discovery.com/Thailand/Bangkok/BKK-11N.htm

    Disana sdh detail kok itinerary dan biayanya..
    Selamat berlibur ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. oke mba :) makasih banyak link-nya. segera meluncur ke tkp. hehe

      Delete
  3. Iyah sama2 Gita.. Have a great Holiday :)

    ReplyDelete
  4. Blog yang menarik mengingatkan saya akan Grand Palace Bangkok, yang terletak dengan strategis di tepi sungai Chao Phraya untuk meniru istana di Ayutthaya.
    Saya mencoba menulis blog tentang istana ini, semoga anda juga suka http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/07/bangkok-di-grand-palace.html

    ReplyDelete