Monday, June 3, 2013

Pesan - Pesan Kebajikan dalam Compassion Festival

Berawal dari ajakan ayah saya untuk datang ke acara Compassion Festival di MOI beberapa minggu yang lalu. Acara yang tergolong unik ini menyuguhkan begitu banyak pesan-pesan positif tanpa ada kerangka agama manapun. Semua umat yang tergerak hati nya dalam kasih sayang ikut serta meramaikan acara ini yang tergolong tidak mahal. Dengan biaya donasi Rp. 10.000 per orang, anda disuguhkan banyak pesan-pesan kasih sayang dan kebajikan saat masuk ke lorong-lorongnya. Saat berjalan lebih jauh, anda dapat melihat beberapa lukisan dan patung-patung wajah tokoh compassion yang terkenal salah satunya Bunda Teresa.

Apabila kita masuk lebih jauh ke dalam, terdapat banyak kotak-kotak donasi yang dapat kita gunakan sebagai media untuk beramal disana. Sebelum masuk ke ruangan acara kita pun akan ditawarkan membeli sebuah kupon donasi yang seluruh hasilnya akan digunakan untuk memperbaiki Brahmavihara Arama Meditation Center di Singaraja - Bali. Sebuah tempat belajar meditasi yang suatu hari harus saya kunjungi saat pulang ke Singaraja. Bagi teman-teman yang  tertarik mengikuti sesi meditasi di Brahmavihara Arama, silahkan kunjungi website nya http://brahmaviharaarama.com/ untuk info lebih lanjut.

Berikut hasil jepretan saya dari acara tersebut yang dapat saya share kepada teman-teman sekalian.
Semoga hati anda pun jadi tergerak untuk lebih banyak melakukan kebaikan nyata di lingkungan sekitar anda.


















Terdapat lebih dari 40 pembicara yang tergabung dalam acara ini. Salah satunya Bpk. Gede Prama.




Saya juga membawa serta suami dan anak-anak untuk datang ke acara ini dengan harapan, anak-anak saya telah diperkenalkan sedari dini dengan ajaran-ajaran kebaikan, agar kelak mereka tidak hanya menjadi anak-anak yang pintar tetapi anak-anak yang memiliki budi baik. Harapan sederhana dari setiap ibu.


Setelah mengikuti tiga sesi acara Compassion Festival ini hati saya menjadi lebih teduh. Seolah tanaman yang lama merindukan hujan, seolah jiwa yang lama letih menunggu untuk pulang. Setiap jiwa-jiwa yang lelah pada naik turunnya kehidupan, sukses- gagal, bahagia - sedih, pada suatu titik harus belajar beristirahat. Beristirahat pada keikhlasan.Keikhlasan untuk berbahagia menjadi diri sendiri. Dan tidak menuntut orang lain untuk menjadi sama dengan diri nya. Seperti yang di utarakan ayah sekaligus guru saya Bpk. Gede Prama "Hening seperti pohon, bernyanyi seperti burung. Pohon berbahagia menjadi pohon dengan pesan heningnya. Burung-burung berbahagia menjadi burung dengan pesan nyanyiannya. Mengapa kita sebagai Manusia tidak mau berbahagia menjadi Manusia?"

With Love,
Satwika Lestari

No comments:

Post a Comment